IMPLIKASI PANDEMIK COVID-19 TERHADAP IBADAH HAJI DAN UMRAH MUSIM 1441H SERTA PENYESUAIANNYA MENURUT FIQAH MAZHAB SYAFIE [IMPLICATIONS OF COVID-19 PANDEMIC ON HAJJ AND UMRAH SEASON 1441H AND ADJUSTMENT ACCORDING TO FIQH MAZHAB SYAFIE]
Abstract
Abstrak: Ibadah Haji dan Umrah merupakan kewajipan umat Islam yang berkemampuan sekali seumur hidup. Pelaksanaannya menuntut keperluan memenuhi segala rukun, wajib dan syaratnya termasuk menghadirkan diri ke tempat-tempat yang merupakan masyair bagi kedua-dua ibadat tersebut yang kini terletak di Arab Saudi. Penularan pandemik Covid-19 yang telah melanda dunia sejak akhir tahun 2019 telah mencatatkan jutaan kes positif dan rekod kematian yang tinggi di banyak negara. Kerajaan Arab Saudi telah mengarahkan sekatan visa dan perjalanan melakukan umrah sejak akhir Februari 2020 bagi menyekat penularan wabak ini. Kemuncaknya, mereka juga telah memutuskan ketetapan yang sama terhadap pelaksanaan haji musim 1441H, namun masih dibenarkan kepada sejumlah kecil jemaah yang terpilih sahaja. Hal ini menimbulkan persoalan sejauh manakah pelaksanaan ibadat haji pada tahun ini, dari sudut siapakah yang bakal terpilih dan apakah kriteria pemilihan serta kesannya terhadap keseluruhan pelaksanaan ibadat haji pada musim ini. Kajian ini akan melihat sejauh mana kesan pandemik Covid-19 kepada Arab Saudi dan negara-negara umat Islam dan kaitannya dengan ibadat haji dan umrah. Ketetapan Kerajaan Arab Saudi dalam isu berkaitan akan turut dibuat sorotan. Seterusnya kajian akan mengemukakan solusi menurut pendapat ulama dalam mazhab Syafie. Kajian ini menggunakan metode dokumentasi dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan, kemudiannya dianalisis menggunakan metode analisis kandungan dan perbandingan. Kajian ini mendapati bahawa banyak negara Islam yang terkesan dengan penularan pandemik ini termasuk Arab Saudi yang menjadi subjek kajian. Justeru, kerajaan Arab Saudi mempunyai hak untuk menghalang ibadat haji dan umrah buat sementara waktu ini demi maslahah rakyatnya dan umat Islam seluruhnya. Pada masa yang sama, fardu kifayah dalam pelaksanaan ibadat haji dan umrah boleh terangkat dengan hanya perlu dilakukan oleh penduduk Mekah berdasarkan pandangan fuqaha Syafie. Kesimpulannya, umat Islam seluruh dunia perlu menggembleng kekuatan dan kesatuan serta mengelakkan polemik dan perselisihan dalam tempoh yang gawat dan mencabar ini. Semoga pandemik ini dapat ditangani dengan segera dan sebaiknya dan umat Islam dapat kembali melakukan ibadah seperti biasa.
Abstract: Hajj and Umrah is an obligation of Muslims who are capable once in a lifetime. Its implementation demands the need to fulfill all the pillars, obligations and conditions including attending the places that are masyair for the two acts of worship that are now located in Saudi Arabia. The Covid-19 pandemic that has hit the world since the end of 2019 has recorded millions of positive cases and a high death record in many countries. The Saudi Arabian government has ordered visa and travel restrictions to perform umrah since the end of February 2020 to curb the spread of the epidemic. In conclusion, they have also decided the same resolution on the implementation of the pilgrimage of the 1441H season, but still allowed to a small number of selected pilgrims only. This raises the question of the extent of the implementation of the pilgrimage this year, in terms of who will be selected and what are the selection criteria and its impact on the overall implementation of the pilgrimage this season. This study will look at the extent of the effects of the Covid-19 pandemic on Saudi Arabia and Muslim countries and its relation to Hajj and Umrah. The decision of the Government of Saudi Arabia on related issues will also be highlighted. Next, the study will present a solution according to the opinion of scholars in the Syafie sect. This study uses documentation methods in collecting relevant data, then analyzed using content analysis and comparison methods. The study found that many Islamic countries affected by the spread of this pandemic including Saudi Arabia which was the subject of the study. Therefore, the Saudi Arabian government has the right to temporarily block Hajj and Umrah for the sake of its people and Muslims as a whole. At the same time, fardu kifayah in the implementation of hajj and umrah can be lifted by only having to be done by the people of Mecca based on the views of Syafie jurists. In conclusion, Muslims around the world need to mobilize strength and unity as well as avoid polemics and disagreements in this critical and challenging period. Hopefully this pandemic can be addressed immediately and well and Muslims can return to worship as usual.
Hannan Fatini Md. Reshad